3 Perbedaan mendasar Custom ROM dan Stock ROM (android)

𝗘𝗥𝗪𝗜𝗡𝗗𝗥𝗢𝗜𝗗.𝗰𝗼𝗺 Buat kalian yang lagi mencoba me-root smartphone android atau hanya sekedar untuk memperbaharui wawasan kalian tentang perkembangan teknologi smartphone masa kini. 

Alangkah baiknya anda harus cari tau dulu tentang perbedaan yang paling mendasar dari kedua firmware yang akan kita bahas  dalam artikel ini. 

Sehingga kalian bisa membedakan mana firmware pabrikan (stock) dan mana firmware yang sudah di modif (custom). 

Sebelum kita lanjut ke topik pembahasan utama, kita akan membahas terlebih dahulu tentang apa itu 'ROM' (Read Only Memory) 

𝗥𝗢𝗠 (𝗥𝗲𝗮𝗱 𝗢𝗻𝗹𝘆 𝗠𝗲𝗺𝗼𝗿𝘆) 
ROM android adalah memori penyimpanan internal dari sebuah smartphone yang terintergrasi dengan sistem operasi android yang bersifat terbuka dan berisi program penting lainnya berupa data program sistem operasi, driver atau disebut kernel yang memfungsikan komponen-komponen hardware output dan input untuk bisa menjalankan perintah dari user. 

ROM android  bersifat sementara artinya 'tidak bisa dibaca namun data yang ada pada ROM android bisa diganti dengan sistem operasi android hasil custom oleh pihak ketiga, dan tentunya untuk menghapus data ROM android membutuhkan software khusus.  

Sampai disini sudah paham kan tentang apa itu ROM, oke lanjut ke pembahasan utama apa bedanya Stock ROM dan Custom ROM.

𝗦𝘁𝗼𝗰𝗸 𝗥𝗢𝗠
Pada dasarnya adalah program bawaan pabrik atau firmware yang dibuat oleh setiap vendor smartphone android dan setiap brand smartphone android memiliki sistem operasi yang beda-beda dengan ciri khasnya masing-masing namun tetap menggunakan sistem operasi utama yaitu android itu sendiri. 

Stock ROM android tentunya sudah dibuat melalui proses uji coba beberapa tahap sebelum dikatakan stabil dan siap untuk dirilis ke publik.


𝗖𝘂𝘀𝘁𝗼𝗺 𝗥𝗢𝗠
Pada dasarnya adalah sebuah ROM yang sudah dimodifikasi atau firmware yang dibuat oleh pihak ketiga selaku pengembang yang tentunya merasa kurang puas dan kurang bebas dengan kinerja dari stock ROM yang banyak dibatasi oleh pihak vendor smartphone. 

Ambil contoh sebuah kasus, sebuah smartphone yang pada awalnya masih menggunakan firmware Stock ROM kemudian dia merasa kurang puas dengan kinerja kamera pada smartphone yang hanya itu aja, lalu si pengguna tadi ingin meningkatkan kinerja kameranya menjadi lebih garang yakni dengan memilih custom ROM atau mengubah data yang ada pada ROM biar lebih bebas dengan cara melakukan flashing agar bisa mendapat akses penuh dari sistem operasi android. 

Penting untuk pengguna smartphone android, anda harus membuka kunci 'bootloader' terlebih dahulu agar bisa melakukan flashing.
erwin.robertz Jungle Juices Jungle Juice.

0 Response to "3 Perbedaan mendasar Custom ROM dan Stock ROM (android) "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel